Ratusan Napi Trenggalek Dites HIV-AIDS
| 23.34 |
Dinas Kesehatan Trenggalek, Jawa Timur melakukan tes HIV-AIDS terhadap ratusan rapidana dan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Trenggalek.
Kebid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman mengatakan pemeriksaan tersebut merupakan bentuk antisipasi dini terhaap penyebaran HIV-AIDS di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
"Ini sudah kali ketiga selama tiga tahun terakhir, kami mengmbil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Ini penting kami lakukan agar apabial ada yang terkena virus terebut bisa segera diambil langkah penangananan," katanya.
Menurutnya, jumlah total warga binaan yang dilakukan tes darah sebanyak 120 orang. Selain itu pihaknya juga melakukan tes serupa terhadap para pegawai rumah tahanan. Suparman menambahkan dari pemeriksaan tahun lalu, dinas kesehatan menemukan satu narapidana yang positif terinfeksi HIV-AIDS.
Sementara itu, Kepala Rutan Trenggalek, Sambiyo mengatakan rangkaian tes ini merupakan bentuk antisipasi dini terhadap seluruh tahanan dan narapidana dari ancaman virus mematikan itu. "Kami ingin, apabila ada warga binaan kami yang terkena HIV maupun AIDS bisa mendapatkan penanganan yang semestinya," ujarnya.
Kebid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman mengatakan pemeriksaan tersebut merupakan bentuk antisipasi dini terhaap penyebaran HIV-AIDS di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
"Ini sudah kali ketiga selama tiga tahun terakhir, kami mengmbil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Ini penting kami lakukan agar apabial ada yang terkena virus terebut bisa segera diambil langkah penangananan," katanya.
Menurutnya, jumlah total warga binaan yang dilakukan tes darah sebanyak 120 orang. Selain itu pihaknya juga melakukan tes serupa terhadap para pegawai rumah tahanan. Suparman menambahkan dari pemeriksaan tahun lalu, dinas kesehatan menemukan satu narapidana yang positif terinfeksi HIV-AIDS.
Sementara itu, Kepala Rutan Trenggalek, Sambiyo mengatakan rangkaian tes ini merupakan bentuk antisipasi dini terhadap seluruh tahanan dan narapidana dari ancaman virus mematikan itu. "Kami ingin, apabila ada warga binaan kami yang terkena HIV maupun AIDS bisa mendapatkan penanganan yang semestinya," ujarnya.