Jalur Trenggalek - Ponorogo Lumpuh, Akibat Tanah Longsor

shares |

BERITA TRENGGALEK- Jalan raya sepanjang 1,5 kilometer di Desa Ngglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, terkubur material longsor. Lumpur merah bercampur batu dan potongan kayu yang menutup badan jalan tersebut berasal dari tebing bukit yang ambrol. Akibatnya jalur utama Trenggalek-Ponorogo lumpuh total.

Hujan deras membuat tebing longsor. Peristiwa itu terjadi Selasa malam (24/3) sekitar pukul 21.00 Wib. Saat itu hujan turun sangat deras.

Pantauan di lapangan, sedikitnya ada 17 titik longsor. Letaknya sporadis dengan rentang jarak satu sama lain yang berbeda. Tiga titik longsor di antaranya terlihat paling parah. Sebab timbunan material yang menutup jalan mencapai ketinggian lebih dari tujuh meter.

Informasi yang dihimpun, saat musibah berlangsung, dua truk dan satu unit pikap pemakai jalan sempat tertimpa material. Beruntung, semuanya selamat. Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Kendati demikian, belasan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak di lokasi bencana. Mereka tidak bisa pergi ke Kabupaten Ponorogo maupun ke Kota Trenggalek.


Imron, penguasaha jangkrik asal Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung memilih mengobral murah daganganya. Ia khawatir serangga yang hendak dikirim ke Purwokerto dan Cilacap itu mati sia-sia. Sebab ia tidak tahu, sampai kapan bisa keluar dari lokasi bencana."Empat kantong jangkrik saya jual Rp 10 ribu. Biasanya setiap kantong Rp55 ribu. Harusnya saya bisa mendapat uang Rp10 juta. Sekarang hanya dapat Rp300 ribu, "terangnya.

Selain menutup jalan, longsor juga merusak salah satu sisi jembatan yang membentang di atas Sungai Gemblung. Hujan deras membuat air terjun yang berada di sisi jalan meluap. Longsor juga mengakibatkan pondasi tiang listrik PLN ambrol. Material lumpur juga merusak warung makan milik Ramlan, warga setempat. "Musibah kali ini sepertnya yang terparah, "tutur Ramlan.

Tiga unit alat berat (eskavator) terlihat diterjunkan ke lokasi bencana. Sejumlah personil TNI, dibantu aparat kepolisian dan petugas BPBD Kabupaten Trenggalek berupaya membuka akses jalan.

Juru bicara Dinas PU Propinsi Jawa Timur Tono mengatakan bahwa status jalan lokasi bencana merupakan jalan propinsi. "Karenanya, selain dari pemkab, propinsi juga menerjunkan alat berat, " ujarnya.

Dua unit eskavator bekerja di lokasi longsor yang lebih dekat dengan arah Kota Trenggalek. Satu unit membuka akses untuk tujuan Ponorogo. Sekira pukul 17.15 Wib petang, para petugas berhasil mengevakuasi belasan kendaraan yang hendak bertolak ke Trenggalek.

Sementara untuk akses jalan ke Ponorogo masih tertutup. Komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Arhanud Moh Zaini mengatakan normalisasi membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari."Dan semuanya tidak bisa dikerjakan manual. Harus menggunakan alat berat. Sebab material longsor memang besar, "ujarnya.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Trenggalek Budiharjo menambahkan bahwa yang perlu diwaspadai adalah longsor susulan. Hal itu mengingat labilnya kondisi tanah di perbukitan. "Terutama saat hujan turun deras. Ini yang harus diwaspadai, "jelasnya. Longsor yang terjadi berada di kawasan hutan lindung milik Perhutani.

Informasi yang disampaikan Perhutani Kediri, dari total 32,5 hektare petak hutan lindung, longsor terjadi di setengah hektarnya.

Related Posts